Header Ads

ad

Google Chrome Meluncurkan Pemblokiran Iklan Default

Google Chrome Meluncurkan Pemblokiran Iklan Default
Google Chrome Meluncurkan Pemblokiran Iklan Default
Koran-Ndeso - Google telah meluncurkan pemblokir iklan untuk peramban web Chrome yang dirancang untuk mencegah iklan "mengganggu" dan "mengganggu" ditampilkan kepada pengguna.

Google mengumumkan langkah tersebut untuk mengurangi iklan video full-page dan auto-playing, antara lain, tahun lalu.

Pilihan iklan yang akan dicekal akan ditentukan oleh Koalisi untuk Iklan yang Lebih Baik (CBA) - terdiri dari perusahaan termasuk Google dan Facebook.

Situs akan memiliki waktu 30 hari untuk menghapus iklan yang mengganggu sebelum pemblokiran dimulai.

Sebuah survei terhadap 40.000 pengguna web AS dan Eropa menemukan bahwa iklan yang paling mengganggu adalah iklan halaman penuh yang menyembunyikan konten halaman web dan iklan animasi yang berkedip, menurut sebuah blog oleh Chris Bentzel di Google.

"Chrome secara otomatis akan memblokir iklan di situs yang gagal Standar Iklan yang Lebih Baik," tulis Bentzel.

"Bila setidaknya satu permintaan jaringan telah diblokir, Chrome akan menunjukkan kepada pengguna pesan yang menunjukkan bahwa pemblokiran iklan telah terjadi serta opsi untuk menonaktifkan setelan ini ....."

Industri iklan umumnya menerima tindakan tersebut, kata Emily Tan, editor di majalah Campaign.

"Awalnya, orang khawatir akan menerapkan pemblokiran iklan di seluruh dewan," katanya kepada BBC.

"Sekarang setiap orang memiliki gambaran yang lebih jelas tentang apa yang dilakukannya."

Blokir partai
Situs yang telah mengubah iklan yang mereka tampilkan setelah diperingatkan oleh Google termasuk LA Times dan Chicago Tribune.

Namun, pengguna yang ingin memblokir iklan sebanyak mungkin bisa mencari solusi lain.

Perusahaan pesaing Adblock Plus telah menganalisis seberapa efektif alat pendeteksi iklan CBA, karena kemampuannya untuk mencekal iklan yang dijelaskan dalam makalah putih CBA yang diterbitkan tahun lalu.

Analisis menemukan bahwa pemblokir CBA gagal mencegah iklan yang diposisikan ulang pada halaman web saat pengguna membacanya, misalnya untuk membuat jalan bagi iklan video yang diputar secara otomatis.

"Secara total, skimmer iklan baru CBA yang didukung hanya akan memblokir 16,4 persen jenis iklan yang tercantum dalam kertas putihnya," kata juru bicara Adblock Plus.

Dia menambahkan bahwa Adblock Plus mencekal 92,7% iklan dengan perbandingan.

Browser Chrome digunakan pada sekitar 60% komputer dan perangkat mobile, menurut statistik dari Stat Counter, W3Counter dan Net Applications.


No comments