Header Ads

ad

Tahanan Asing Yang Kabur Berhasil Diamankan Di Daerah Lombok

Tahanan Asing Yang Kabur Berhasil Diamankan Di Daerah Lombok
Tahanan Asing Yang Kabur Berhasil Diamankan Di Daerah Lombok
Koran-Ndeso - Narapidana asal Amerika berhasil diamankan kembali setelah meloloskan diri dari penjara kelas IIA Denpasar Di Kerobokan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Beasley mengaku kabur dari penjara karena tidak sanggup membayar uang keamanan setoran sebesar 5 juta. Selain itu ia juga sering ditindas dan dipukuli bagian perut jika tidak memberikan setoran.

"Beasley menyatakan mendapatkan intimidasi oleh napi lain di dalam sel. Jika ia tidak menyetor uang sebesar Rp 5 juta maka ia akan dipukuli dan tidak ada keamanan bagi nya. Kalau tidak dibayar ya akan dianiaya," kata Kapolres Badung, AKBP Yudith Satriya Hananta.

Pungutan liar yang dikatakan oleh Beasley itu sudah menjadi hal yang wajar untuk jaminan keamanan setiap tahanan. Apalagi di Lembaga Pemasyarakatan yang beralamat di Jalan Tangkuban Perahu Kerobokan, Badung ini sudah sangat terkenal dengan pungutan liar di dalam nya.

Karena Beasley tidak sanggup untuk membayar pungutan liar tersebut untuk jaminan keamanan, hampir setiap hari dia mendapatkan intimidasi dan selalu dipukuli pada bagian perut. Maka dia memutuskan untuk kabur bersama rekan senegaranya yang juga mendapatkan perlakukan intimidasi yang sama.

Senin tanggal 11 Desember 2017, keduanya kabur melalui plafon kamar nomor 7 di Blok Wisma Lovina. Paul membawa tali sedangkan Beasly membawa selimut sebagai alat untuk melarikan diri dari lapas tersebut. Mereka juga memanfaatkan kondisi hujan deras untuk melarikan diri nya.

Mereka kabur menggunakan jalan belakang bengkel lapas, setelah tiba di bengkel mereka menggunakan scaffolding proyek untuk memanjat tembok. Namun alat tersebut tidak sanggup untuk menahan kedua nya, sehingga mereka mencari tangga untuk melarikan diri dari lapas.

Beasly yang memanjat tembok pertama kali dan menutup belahan kaca dengan selimut sehingga berhasil sampai di pos 6 Lapas yang turun menggunakan tali tanpa memperdulikan rekan nya lagi.

Paul yang tidak dapat turun berhasil diamankan, sehingga Beasly berlari sendirian dengan mendapatkan informasi Paul sudah berhasil diamankan. Dia saat itu berbekal handphone dan juga uang 3,5 juta yang didapat dari ibunya saat besuk. Ia juga sempat menghubungi ibunya saat tengah melarikan diri dan memberitahukan bahwa ia akan kabur ke Bangkok saat dia sudah tiba di Lombok.

Sebelum tiba di Lombok Beasley menggunakan ojek untuk menuju Ubud dengan ongkos Rp 100.000. Ia tiba di Lombok sekitar pukul 07.00 WITA, yang bersembunyi di semak-semak di sebelah Museum Blanco.

Malam nya ia menuju ke pelabuhan Padangbai untuk menaiki mobil freeland dengan biaya Rp 500.000. Sekita pukul 05.30 WIB, ia menyewa speed boat untuk menuju pantai di Lombok dengan biaya Rp 900.000.

" Ia tinggal di sebuah penginapan Senggigi dengan biaya Rp 200.000 per malam. Ia berencana menuju Timor Leste, namun ia kehabisan uang untuk melakukan perjalanan. Beasley sempat mengirim email kepada ibunya namun tidak mendapatkan balasan sehingga ia menghubungi sang pacar. Dengan komunikasi email yang ia lakukan tim Opsnal Polres Badung dapat mengetahui keberadaan nya di Senggigi Lombok.

"Tim Opsnal Polres Badung yang berhasil meringkus nya di Lombok masih memintai keterangan soal apakah benar ia dipalak atau tidak," tutup Kapolres Badug.

No comments